Sabtu, April 12, 2008

Pikiran Kita Adalah RAJA


Di dalam melakukan sesuatu, PIKIRAN selalu menjadi tolak ukur untuk dapat melakukan atau tidak melakukan, baik itu berupa perbuatan, ucapan, Prilaku, Sifat, Konsep Ide dan sebagai nya. Disini peran pikiran sangatlah berperan penting untuk menentukan atas apa yang akan diperbuat oleh setiap Orang/individu,

karena setiap perbuatan yang tidak didasarkan atas pikiran itu dapan dikatan sesuatu yang konyol. Tidak mungkin sesuatu dapat dilakukan tanpa didasari dengan pemikiran, contoh : kita tidak akan bisa punya cita-cita kalo tidak punya dasar pemikiran, mobil tidak munkin dapat diciptakan tanpa adanya ide yang dilandasi pemikiran, Pesawat tidak munkin bisa terbang kalo ide tidak didasari pemikiran yang kongkrit dan sebagainya; bahkan negara pun tercipta atas dasar PIKIRAN. Jadi PIKIRAN adalah Pangkal dari Segala Tindakan.
Ada Ungkapan Bijak mengatakan JADIKAN PIKIRANMU RAJA DALAM HIDUPMU, BUKAN BUDAKMU; dari ungkapan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pikiran itu bertindak sebagai RAJA (King) dalam diri kita, bukan BUDAK, dan Pikiran juga mempunyai Penasihat Yang Luar biasa Unggul untuk Menyaring segala sesuatu yang terkonsep oleh pikiran, Apakah pikiran itu baik atau tidak, pantas atau tidak pantas, bermutu atau tidak bermutu, unggul atau biasa aja maka sang penasihat lah yang dapat menyaring atau memfilter semua itu, penasihat tersebut tidak lain adalah HATI Nurani. Dalam setiap diri manusia pastilah punya hati nurani, Hati ini merupakan organ Vital yang super sensitif terhadapa suatu inputan yang masuk didalam nya, makanya kita selalu merasa tidak enak apabila telah melakukan hal yang tidak baik, maka tiba tiba perasaan kita menjadi tidak enak, merasa berslah atau sebagainya, itu merupakan bukti bahwa inputan itu telah tersaring/terfilter oleh Hati. Tetapi perlu kita ketahui meskipun Pikiran bertindak sebagai raja, tidak semua yang dihasilkannya itu positif atau baik, pikiran juga dapat menghasilkan sesuatu yang jelek. Maka dari itulah peran Hati Nurani sangat sangat dibutuhkan sebagi penasihat, pengontrol dan pengendali dari Pikiran. Dan sebagai manusia yang berkualitas tentunya kita akan selalu atau bahkan selalu berfikir yang positif, karena dengan berfikir positif maka peran pikiran sebagai raja menjadi sangat baik, kuat, tangguh, bernilai tinggi serta Berwibawa. BOB PROCTOR dalam buku The Secret Mengunkapkan ( Jika anda dapat memikirkan apa yang Anda inginkan di dalam Benak, dan menjadikannya Pikiran yang Dominan, Anda Akan Mendatangkan keiginan itu kedalam Hidup Anda ).

Sekian, Semoga BERMANFAAT.


Oleh : Diedik Ruswanto


Baca Selengkapnya.....

Senin, April 07, 2008

Enterpreneurship Rasulullah


Sumber Data :http://www.purdiechandra.com/jm
Oleh KH. Abdullah GymnastiarSahabat-sahabat, ternyata dalam kajian tentang Rasulullah, ada saat yang kurang kita
bahas. Kebanyakan kita bahas adalah mulai dari umur 17 tahun sampai 20 tahun. Kita tahu mengenai beliau ketika umur
25 tahun tetapi dengan imej yang negatif, yaitu seorang pemuda menikahi jandakaya raya. Padahal kalau dilihat dari
maharnya mencapai 20 ekor unta muda yang jika dihargai sekarang kurang lebih setengah milyar rupiah, bayangkan
saja...Hal lainnya yang amat jarang kita bahas adalah bagaimana Muhammad menjadi professional.


Rasulullah sebagai bukti bahwa dengan memiliki jiwa entrepreneur maka orang akan mampu mengendalikan apa saja.
Contohnya di Singapura yang merupakan negara pedagang walaupun mereka tidak mempunyai sumber daya. Taiwan,
Jepang bahkan Korea hampir menguasai dunia. Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Dalam usia enam tahun
ibunya meninggal dalam perjalanan kembali dari Yatrib setelah menengok kuburan ayahnya. Usia 6tahun beliau sudah
yatim-piatu dan tidak punya pegangan. Sampai usia 8 tahun 2 bulan dibina dan didik kakeknya Abdul Muthalib yang
cukup berada. Di usia ini kakeknya wafat, setelah itu ia dalam perlindungan pamannya AbuThalib yang tidak sekaya
kakeknya, mulai saat itulah pemuda kecil Muhammad menggembala kambing, mencari nafkah sendiri. Usia 12 tahun
Rasul diajak pamannya dalam perjalanan dagang pertama kali ke Syria. Syria itu jaraknya ribuan kilometer. Bayangkan
umur 12 tahun tidak pakai pesawat atau mobil!!!. Anak-anak kita umur12 tahun sedang malas-malasnya. Masa kecil kita
bukan masa teruji, bukan masa tertempa. Semua dimudahkan oleh orang tua kita. Disini saya akan membahas kenapa
kita ini menjadi warga yang looser.Saudara-saudara sekalian,
Sepulang dari perjalanan dagang pertamanya, beliau begitu sering bisnis
bahkan sampai ke seluruh JazirahArab sudah terkenal seorang professional muda bernama Muhammad. Di usia 25
tahun, beliau menikah dengan seorang konglomerawati bernama Khadijah. Setelah genap hampir sepuluh kali
perjalanan dagang yang beliau tempuh, kalau setiap kali perjalanan dagang beliau mendapatkan untung dua ekor unta
betina. Subhanallah...Maka ketika meminang Siti Khadijah beliau memberi maskawin sebesar duapuluh ekor unta muda
atau kurang lebih setengah milyar rupiah ! Mana ada pengusaha muda di Indonesia yang mau memberi mahar begitu
besar kepada istrinya. Coba cari sekarang ada atau tidak di Indonesia seseorang yang sudah berani menikah dengan
memberi mahar setengah milyar. Paling top orang kaya itu seperangkat alat sholat. Jadi kita bisa membayangkan
bagaimana dashyatnya Muhammad muda ini. Hal ini yang jarang kita pelajari, bagaimana etos kerja beliau padahal
beliau tidak ada uang, tidak ada keahlian. Jadi saudara-saudara, jangan
merasa malu lahir dari orang tua yang miskin, Rasul bahkan tidak punya bapak.Jangan merasa berpendidikan rendah,
Nabi saja tidak sekolah. Jangan merasa tidakpunya modal, Nabi tidak punya modal sama sekali. Tidak ada alasan. Kita
itu paling hobi memperbanyak alasan. Padahal alasan memperjelas kelemahan kita.Jadi bangsa ini mau sesulit apapun,
tidak ada pilihan bagi kita kecuali kita bangkit dengan semangat. Saya termasuk yang tidak mau pusing dengan keadaan
sekarang kalau akhirnya akan melemahkan semangat. Situasi sesulit apapun, pilihannya cuma satu yaitu kita harus
bangkit bersama-sama.Mengeluh, mencela tidak akanmenyelesaikan masalah, kalau ada yang dapat terselesaikan
dengan masalah, silakan saja mengeluh sepuasnya. Kalau ada yang bisa selesai dengan umpatan dan makian, silakan
mengumpat. Kita tidak punya waktu, waktu kita terbatas. Satu-satunya pilihan adalah kita harus bangkit. Allah Maha
Kaya, mau seperti apa saja keadaanya, rezeki Allah tidak akan berkurang. Ini rumusnya yang akan kita coba
bahas.Rekan-rekan sekalian, para orang tua, jangan merasa sudah tua. Tenang saja kita masih punya anak cucu. Para
kaum muda ini kesempatan bahwa kita sudah disiapkan sukses oleh Allah. Sudah diilhamkan potensi sholeh/bejat. Kita
sebelum dilahirkan ke dunia sudah pernah bertarung dengan 150 juta pesaing yaitu sel sperma dan yang jadi menemui
sel telur adalah kita. We are the winner. Kita pernah memasuki persaingan dan kita menang. Kenapa kalau sudah hidup
jadi kalah ??Jadi tekad harus kita canangkan dari sekarang. Kalau kita lihat sejarah,
baru tahun 1984 ilmu wirausaha ini mulai dikembangkan, padahal Nabi Muhammad SAW sudah 1500 tahun yang lalu
mencanangkan bahwa kita itu bisa kokoh dan kuat justru dengan kewirausahaan yang ada. Kuncinya ternyata semua
wirausahawan sejati tergantung dari masa kecilnya. Masa kecil seseorang itulah yang menentukan kualifikasi
enterpreneurship orang tersebut. Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu ditolong maka bersiaplah menuai anak
yang tidak berdaya. Para pengusaha kita sedikit yang masa kecilnya susah.Saudara-saudaraku, bagi yang masih muda,
jangan bercita-cita punya pekerjaan setelah lulus. Mulai sekarang kalau saya lulus, saya ingin membuat pekerjaan, tidak
perlu melamar kemanapun. Langsung jadi Direktur Utama merangkap staf dan pegawai inti. Bangsa ini tidak akan
selesai hari ini. Mulailah tanamkan jiwa enterpreneurship pada anak-anak kita. Ingatlah pada waktu kita kecil, waktu
belajar jalan, bediri sedikit sudah jatuh. Bangkit lagi, benjol berdarah dan apakah kita putus asa ? apakah kita mengeluh
?.Potensi untuk berani bertindak sudah ada hanya orang tua yang dapat melemahkan semangat kita. Dilarang naik kursi
takut jatuh, dilarang main pisau nanti berdarah. Dia tidak pernah punya pengalaman untuk mengambil pilihan. Dia tidak
pernah punya pengalaman untuk mengetahui resiko dari tindakannya.Menyelesaikan bangsa kita sekarang bukan saja
oleh kita sekarang, dengan mempersiapkan keturunan kita juga merupakan tanggung jawab kita kepada umat ke depan.
Tidak pernah ada kata terlambat. Didik anak-anak kita dari kecil buat jadi mandiri, bebas, berani bertanggung jawab
supaya dia percaya diri.Kalau dia jatuh biarkan saja. Ini adalah membangun bangsa ini. Ini adalah membangun masa
depan umat, yaitu bagaimana para orang tua membangun anak-anaknya. Kalau mereka mau jajan harus ada
pertaruhannya, setiap rupiah harus ada perjuangannya. Latih anak-anak kita untuk selalu bertanggung jawab terhadap
apa yang dia lakukan. Orang tua yang memanjakan anaknya sengsaranya juga akan kembali ke orang tua. Latihlah
entrepreneurship dari uang jajan bulanan yang bertanggungjawab pemakaiannya. Semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita. Saya semenjak SD sampai SMA sudah berjualan, lulus kuliah tidak pernah mengambil ijazah sampai
sekarang. Alhamdulillah, rezeki Allah tidak kemana-mana. Allahuakbar, Allah Maha Besar sampai sekarang mampu
membangun Daarut Tauhiid sampai sebegini besar. Tapi ini benar-benar membuat keyakinan jika jiwa entrepreneurship
tertanam pada diri-diri kita, kita tidak pernah takut menghadapi situasi apapun. Kalau saja ini dikelola oleh orang-orang
yang berjiwa wirausaha yang baik pasti akan sukses. Bagaimana mungkin dengan alam yang begitu kaya kita bisa
miskin, cuma kita saja yang bodoh sampai tertipu tetangga karena kita tidak mengerti cara mengelolanya. Saudarasaudaraku
sekalian, hikmahnya yang pertama adalah hati-hati dengan masa kecil, masa muda. Para mahasiswa
sebaiknya sambil kuliah sambil cari nafkah. Pengalaman sudah harus dirintis, nantinya waktu kuliahnya sama hasilnya
akan berbeda dengan orang lain.Kedua, Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat sebagi nabi tidak punya apa-apa,
mengapa setelah itu dapat menjadi orang kaya tanpa modal. Karena modal yang beliau punyai adalah Al-Amin yaitu
orang yang kredibel. Mulai sekarang kita harus buat track record menjadi orang yang terpercaya dalam kehidupan kita.
Modal kita itu adalah nama baik kita.Demi Allah, uang itu kecil.
Nama baiklah yang mahal. Mulai sekarang jangan pernah terpikir untuk licik. Mulut kita satu-satunya initidak boleh lagi
berdusta. Mulut ini yang membuat kita kehilangan hidup, uang,dan kehormatan kita. Jangan main-main soal bohong ini.
Biar kita diremehkan, disisihkan dan dikeluarkan karena kita jujur. Daripada kita sebaliknya karena kita tidak pernah
menikmati hidup selama kita berbohong. Cari rezeki tidak perlu bohong, Allah SWT sudah tahu kebutuhan kita
daripadakita sendiri. Tiap kita itu sudah ditentukan
rezekinya, tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa rezeki.Rezeki dapat dibagi menjadi tiga, yaitu rezeki yang
pertama adalah rezeki yang dijamin pasti ada, yaitu makan. Pada saat kita bayi kita tidak bisa mencari makan, apakah
kita takut. Hal ini karena kita yakin sudah dijamin. Satu kesulitan mendatangkan dua kemudahan pada saat kita hendak
terlahirkan. Ari-ari dipotong setelah itu mendapatkan makanan dari dua air susu ibu. Jadi setelah kita sebesar ini, apakah
masih takut tidak makan. Yang harus kita takuti adalah makan makanan yang kita tidak tahu halal/haramnya. Demi Allah,
kita akan ada rezekinya. Rezeki yang kedua adalah rezeki yang digantungkan. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
nasib suatu kaum, sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri. Semua sudah ada ukurannya sendiri.Justru akan gawat
kalau rezeki kita sama semua. Kalau kita mencarinya di jalan Allah. Rezeki dapat, pahala dapat, barokah namanya.
Kalau mau licik boleh-boleh saja. Rezeki dapat, dosa dapat, haram namanya. Pencuri, koruptor itu maling hartanya
sendiri. Kalau dia sholeh pasti ketemu rezekinya itu. Tidak perlu pakai licik. Tidak mungkin Allah menyediakan rezeki
kalau harus pakai licik. Jujurlah pasti akan ketemu rezeki tersebut, mau kemana lagi. Ingatlah teori bayi, ketika menangis
dengan suara pelan sang ibu hanya menenangkan dan tidak memberi makan. Kemudian si bayi menangis dengan
berteriak tentu akan menarik perhatian dan ibu akan memberi makan kepadanya.Saudara-saudara,
Saya khawatir kita apes seperti ini bukan tidak ada jatah kita, tapi kita
tidak mengambilnya hanya sedikit. Jangan-jangan jatah saudara seratus juta perbulan tapi mengambilnya hanya lima
ratus ribu. Jika sudah bekerja keras itu masih belum cukup. Bekerja keras itu urusan fisik, bekerja cerdas itu urusan otak
dan bekerja ikhlas itu urusan hati. Kalau ketiganya jalan baru ketemu.Tanpa bermaksud meremehkan saudara kita
tukang becak itu tidak kurang kerja kerasnya. Karena kalau tidak didorong tidak akan maju, tapi hasilnya hanya sepuluh
ribu perhari. Tidak cukup mengandalkan otot saja, hati dan otak harus diperhatikan. Maka saudara-saudara jangan
sampai berpikir licik untuk mendapatkan rezeki, rezeki itu tidak akan kemana-mana.Rezeki yang ketiga adalah rezeki
yang dijanjikan. Kita harus jatahkan setiap mendapatkannya harus langsung dikeluarkan sedekah/zakatnya. Demi Allah,
Allah sudah berjanji barangsiapa yang ahli syukur nikmat yang ada Allah akan tambahkan. Tidak akan berkurang harta
dengan sedekah, kecuali bertambah dan bertambah. Inilah rumusnya kalau tidak mau uang kita sia-sia.Walhamdulillahi
Robbil'alamin.Dari Milis EU2002 dikirim oleh Bapak Suherman

The Entrepreneur Paradise


Baca Selengkapnya.....