Selasa, Januari 15, 2008

Memahami Pentingnya Nilai Waktu terhadap Uang




Setiap keputusan yang Anda ambil pasti akan berdampak di masa datang. Keputusan besar seperti kuliah yang Anda pilih, pasangan hidup yang Anda inginkan atau keputusan untuk memiliki anak, merupakan waktu yang bersejarah bagi Anda dan keluarga, karena akan merubah sebagain besar perjalanan kehidupan Anda. Sedangkan keputusan-keputusan yang kecil akan selalu mengikuti selama perjalanan kehidupan Anda berkeluarga, bisa juga berdampak cukup penting terhadap kehidupan Anda berkeluarga, terutama yang berkaitan dengan keuangan (uang).
Uang yang Anda miliki bisa bekerja untuk Anda atau bekerja melawan Anda. semua ini sangat bergantung dengan pilihan yang Anda tentukan. Bila Anda mengambil keputusan yang benar maka uang yang sedikit akan bertumbuh dan bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup di masa datang. Sebaliknya, bila Anda mengambil keputusan yang salah, maka uang Anda miliki akan membebani Anda dengan bunga dan lainnya, sehingga menjauhkan Anda dengan tujuan keuangan yang Anda miliki.
Setiap hari kita selalu dihadapi oleh pilihan-pilihan seputar keuangan; BELANJA atau MENABUNG, BELI atau JUAL. Keputusan ini terlihat adalah keputusan saat itu, tapi keputusan yang Anda ambil sekarang akan berdampak dalam jangka panjang. Hal ini karena, keputusan keuangan yang kita ambil sekarang akan bertambah besar dampaknya dengan berjalannya waktu.
Sebagai illustrasi kami mencoba untuk memberikan apa yang terjadi dalam sebuah permainan golf. Jarak yang diinginkan akan sangat dipengaruhi oleh club yang dipakai. Bila Anda ingin memukul sejauh 180 m mungkin Anda membutuhkan club 4 iron. Sedangkan untuk jarak 125 m Anda menggunakan 9 iron.
Bila terjadi penyimpangan, satu derajat saja maka penyimpangan akan semakin besar dengan jarak yang lebih panjang, dalam hal ini 180 m. Dengan demikian semakin jauh jarak atau waktu, maka akan semakin besar pula penyimpangan yang terjadi. Begitu pula dengan keputusan keuangan yang menyimpang, dalam jangka panjang akan berdampak lebih besar terhadap keuangan Anda dan keluarga.
Cerita favorit seputar pilihan dan keputusan, dampaknya dalam jangka panjang terhadap uang yang Anda miliki adalah dalam hal keputusan untuk berbelanja (spending). Kemudahan yang diberikan oleh pengeluar kartu kredit untuk memiliki kartu kredit membuat Anda menjadi ingin memilikinya. Ditambah lagi dengan prestise yang ditawarkan. Kartu kredit bila tidak digunakan dengan bijak akan sangat membebani Anda dalam hal keuangan di masa datang.
Misalkan saja Anda membelanjakan sebesar Rp 5 juta dengan kartu kredit Anda bulan ini dan membayar nilai minimum pembayaran dari taihan Anda. Dengan bunga tahunan kartu kredit sebesar 36persen dan Rp 125 ribu fee tahunan, maka Anda membutuhkan waktu kira-kira 2,5 tahun untuk melunasi pembelanjaan yang Anda lakukan (Rp 5 juta).
Sebaliknya bila Anda membuat keputusan yang berbeda, maka hasilnya akan berbeda pula dan akan lebih menyenangkan bagi Ada. Bila Anda menginvestasikan Rp 5 juta dalam bentuk Reksadana dengan harapan keuntungan wajar sebesar 15 persen, maka dalam 2,5 tahun dana Anda akan berkembang menjadi sekitar Rp 7,090,000.
Bila Anda membuat keputusan yang sama merubah pola belanja dan menginvestasikan dana Anda setiap tahun sebanyak Rp 5 juta maka dalam jangka waktu 3 tahun mendatang uang Anda akan bertambah menjadi Rp 17,362,500. Bila Anda menyisihkan dana sebesar Rp 5 juta setiap tahun selama 20 tahun maka nilai uang Anda akan berkembang menjadi sekitar Rp 512,218,000.
Ini merupakan contoh klasik dari pilihan kecil, bila dilihat dalam waktu yang panjang, dapat merubah hidup Anda. Anda mungkin tidak mengingat semua keputuan kecil yang Anda ambil seputar belanja atau menabung selama hidup Anda. Tapi satu hal yang sangat penting di sini adalah rahasia terbesar dalam mengelola keuangan keluarga; kekuatan waktu dalam mengembangkan uang Anda (nilai waktu terhadap uang).
Lebih Mudah Cari Uang daripada Cari Waktu
Kebutuhan akan dana untuk masa-masa pensiun seringkali membuat orang kaget, karena besarnya kebutuhan akan dana tersebut. Secara umum mungkin kita bisa menentukan angka satu miliar sebagai target awal. Tapi apa yang terjadi, banyak orang yang merasa bahwa nilai Rp 1 miliar terlalu sulit untuk dicapai, sehingga mereka mengabaikan dan tidak memulai untuk menyisihkan sama sekali.
Hal ini sebenarnya bisa dicapai bila Anda tau caranya dan mau melakukannya. Sekarang kita ambil Rp 5 juta setiap tahun Anda anggarkan untuk tujuan ini. Bila kita hitung, maka sebenarnya kita hanya perlu menyisihkan Rp 96,200 setiap minggu selama satu tahun. Uang sebesar Rp 96,200 tidaklah beban besar bagi sebagian Anda. Hal ini dapat Anda peroleh dengan hanya mengurangi makan malam di luar mingguan atau mengurangi biaya entertaiment.
Bila Anda melakukan ini, dan terus melakukannya setiap tahun selama 25 tahun, maka Anda akan mencapai apa yang Anda inginkan yaitu dana sejumlah Rp 1 miliar. Dalam hal ini yang perlu ditekankan adalah kemauan Anda untuk menyisihkan untuk tujuan masa datang. Pola ini biasa disebut sebagai dollar cost averaging.
Jadi di sini yang sulit dicari adalah waktu. Karena waktu akan memberikan nilai tambah bagi uang Anda. Uang dapat Anda cari atau Anda sisihkan tapi waktu tidak akan bisa Anda kejar. Jadi mulailah lebih dini atau sekarang, sehingga Anda memiliki cukup banyak waktu sebelum waktu pensiun Anda datang.
Waktu Adalah Uang
Setelah membaca ulasan di atas, maka dapat disimpulkan satu konsep keuangan yang sangat penting dalam masalah keuangan personal adalah nilai waktu terhadap uang (time value of money). Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai masa depan maka Anda harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian. Dalam perhitungan uang, nilai satu rupiah yang diterima saat ini akan lebih bernilai dibandingkan dengan satu rupiah yang akan diterima di masa datang.
Dalam setiap keputusan investasi atau alokasi dana untuk tujuan masa depan, selalu melibatkan apakah alokasi dana yang dimulai saat ini dapat diterima dengan adanya ekspektasi tingkat pengembalian di masa datang. Oleh karena itu kita sangat memerlukan sebuah perhitungan yang membedakan nilai total dari dana teralokasi pada waktu yang berbeda. Untuk dapat menghitung kebutuhan alokasi dana guna tujuan masa datang, maka diperlukan sebuah perhitungan yang melibatkan compounding dan discounting.
”Future Value—Present Value”
Nilai masa depan merupakan nilai dari jumlah dana yang ada sekarang pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan mengaplikasikan bunga majemuk (compound interest) dalam satu periode waktu tertentu. Compounding merupakan perhitung nilai masa depan berdasarkan nilai masa kini.
Proses perhitungan nilai masa kini berdasarkan nilai masa depan merupakan proses diskonto arus kas (discounting cashflow). Diskonto arus kas yang dipergunakan juga merupakan bunga majemuk.
FV= PV x (1+i)n, di mana i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jumlah periode waktu. Salah satu contoh, sekarang kita mengambil contoh dalam perhitungan ini, misalkan Ibu Anita menempatkan Rp 8 juta dalam bentuk tabungan dengan bunga 6 persen/tahun Berapa jumlah uang akan akan diterima Ibu Anita diakhir tahun ke-lima?FV = PV x (1+i)n= Rp 8,000,000 x (1+0,06)5= Rp 10,705,804.62
Akan tetapi bila perhitungan bunga yang diberikan oleh bank merupakan bunga majemuk yang diperhitungkan setiap 6 bulan (compounded semiannually) dengan bunga 6 persen/tahun, maka bagaimana hasil investasi yang ditempatkan oleh Ibu Anita diakhir tahun ke-lima?FV = PV x (1+i/m)nxm= Rp 8,000,000 x (1+0,06/2)5×2= Rp 10,751,331,03di mana m merupakan jumlah periode perhitungan bunga per-tahun. Bila dihitung perbulan maka m adalah 12.
Konsep Anuitas
Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya. Beberapa contoh dari perhitungan Anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan kredit mobil Anda, rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan. Arus kas ini bisa merupakan arus kas masuk sebagai pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan investasi.
Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang dilakukan secara tetap, baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu. Misalkan Anda memutuskan untuk menyisihkan atau menabung sebesar Rp.10 juta setiap akhir tahun selama 30 tahun untuk persiapan dana di saat Anda pensiun. Dengan asumsi bunga yang bisa didapat adalah sebesar 12 persen/tahun, berapa jumlah dana yang terkumpul setelah 30 tahun?
Perhitungan ini dapat dilakukan dengan rumus dari nilai masa depan Anuitas: FVA = {A x [(1+i)n-1]}/i. Menghitung dengan rumus di atas maka kita mendapatkan jumlah dana setalah 30 tahun sebesar Rp 2,413,326,843. Perhatikan, bahwa dana yang Anda investasikan selama 30 tahun hanya sejumlah Rp 300 juta (Rp.10 juta x 30 tahun). Selisih nilai sebesar Rp 2,113,326,843 merupakan bunga dana didapat dari hasil perhitungan bunga berbunga selama 30 tahun. Bukan main dampak waktu terhadap uang yang Anda miliki.
Bila target nilai Rp 2,1 miliar merupakan dana yang ingin Anda miliki saat pensiun nanti maka menabunglah sebsar Rp 10 juta, tahun selama 30 tahun dengan bunga 12 persen/tahun. Sementara itu, nilai tunai dari sejumlah anuitas (PVA) merupakan kebalikan dari FVA, di mana PVA = {A x (1-[1/(1+i)n])}/ i. Dalam rumus ini i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jumlah pembayaran. Jika diperhitungkan dari contoh di atas, maka PVA= {Rp.10 juta x (1-[1/(1,12)30])}/ 0,12 = Rp 80,84 juta.
Logikanya seperti ini, dengan jumlah dana sebesar Rp.80,84 juta yang Anda tempatkan saat ini selama 30 tahun ke depan dengan bunga 12 persen/tahun maka nilai investasi ini akan berjumlah Rp 2,113 miliar (sama dengan perhitungan bila Anda menyisihkan Rp 10 juta selama 30 tahun dengan bunga 12 persen/tahun).
Dilihat dari contoh perhitungan ini, bunga berbunga atau bunga majemuk sangatlah penting untuk dipahami oleh semua individu karena memberikan suatu alternatif perhitungan investasi guna mencapai tujuan keuangan yang Anda dan keluarga miliki.
Semoga penjelasan kali ini memberikan masukan dan tambahan ilmu bagi Anda semua.n

Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.