Rabu, Maret 19, 2008

Sudahkah Keluarga Anda Terproteksi Secara Finansial?

Dikutip dari : http://www.keuanganpribadi.com

Berapa nilai pertanggungan asuransi jiwa yang Anda miliki? Berapa nilai yang dibutuhkan keluarga Anda untuk meneruskan hidup setiap bulan bila satu-satunya tulang punggung keuangan keluarga meninggal dunia?

Apakah Anda mengetahui kebutuhan ini atau Anda tidak menghiraukannya? Banyak dari masyarakat merasa enggan atau tidak suka bila membicarakan asuransi.


Ada beberapa hal yang mungkin mengakibatkan hal ini. Kadang kita temui agen asuransi yang terlalu memaksa dan kurang memberikan penjelasan yang tepat sehingga pada saat dibutuhkan ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Memang hal ini tidaklah sepenuhnya benar.


Tidak semua agen asuransi seperti itu. Kedua, membicarakan asuransi berarti membicarakan kematian. Siapa yang suka membicarakan masalah ini?

Bisa dimengerti mengapa masyarakat enggan untuk membicarakn asuransi. Dan yang terakhir, asuransi sering kali salah dipahami. Asuransi merupakan proteksi yang tidak dibutuhkan karena sering kali tidak terpakai dan lagi harganya mahal.

Memang benar, ada masyarakat yang membeli asuransi tapi kemudian tidak pernah terpakai. Tapi yang perlu diperhatikan di sini, tujuan keuangan yang ingin Anda dan keluarga capai untuk masa depan sering kali memalui proses dan perencanaan. Semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, semakin rentan terhadap risiko.

Tentunya Anda tidak mau, perencanaan investasi yang telah Anda lakukan secara berkesinambungan gagal memberikan kebebasan finansial bagi keluarga. Bila dilihat dari segi “mahal”, tidak semua asuransi mahal harganya. Ada jenis asuransi yang memproteksi untuk jangka tertentu dan biayanya sangat murah (dijelaskan kemudian).

Sebelum lebih jauh membahas beberapa produk asuransi yang tersedia, ada dua pertanyaan penting yang biasa ditanyakan. Pertama, apakah saya membutuhkan asuransi? Dan kedua, berapa nilai asuransi jiwa yang dibutuhkan?

Apakah Saya Membutuhkan?

Pertanyaan ini sering kali ditanyakan dalam berbagai sesi konsultasi maupun seminar. Tidak ada jawaban yang pasti dalam hal ini. Kebutuhan asuransi sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi Anda. Salah satu awal yang baik dalam melihat kebutuhan asuransi adalah dengan melihat dan mencermati catatan arus kas keuangan keluarga. Berapa pemasukan setiap bulan? Berapa pula pengeluarannya?

Bila terjadi sesuatu terhadap Anda—sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga—apakah keluarga yang ditinggalkan dapat menyelesaikan utang yang masih tersisa dan meneruskan kehidupan keluarga sesuai yang diinginkan? Bila jawaban dari pertanyaan terakhir “tidak” maka sebaiknya Anda membeli asuransi guna menjaga kestabilan keuangan keluarga bila risiko menimpa.

Sebagai aturan umum apakah Anda membutuhkan asuransi atau tidak, bisa difokuskan pada pertanyaan, apakah Anda sudah menikah atau belum?

Secara umum, individu yang belum menikah kebutuhan akan asuransi jiwa menjadi menurun. Tapi hal ini bukan berarti bila Anda tidak memiliki anak maka Anda tidak membutuhkan asuransi. Mungkin saja Anda membutuhkannya. Akan tetapi kecenderungannya, individu yang belum menikah belum menjadikan asuransi menjadi prioritasnya.

Sebaliknya, bila Anda sudah menikah dan memiliki anak, maka asuransi harus menjadi prirotas. Kebutuhan akan asuransi menjadi sangat besar karena sekarang Anda sudah memiliki tanggungan. Dengan berjalannya waktu, di mana anak-anak Anda sudah semakin besar dan dapat hidup mandiri, maka asuransi jiwa bukan prioritas lagi. Ditambah lagi selama Anda merencanakan mengembangkan aset atau tujuan keuangan yang dimiliki, sebagai antisipasi risiko sebaiknya Anda memiliki asuransi jiwa.

Berapa Nilai yang Dibutuhkan?

Setelah Anda sudah menetapkan apakah Anda membutuhkan asuransi atau tidak, maka menentukan berapa nilai sesungguhnya yang dibutuhkan menjadi fokus Anda. Menentukan nilai ekonomis dari Anda sebagai sumber pendapatan menjadi sangat penting. Menentukan nilai kebutuhan dari awang-awang (seperti seringkali terjadi bila membeli produk asuransi melalui agen) dan menggunakan nilai tersebut sebagai uang pertanggungan bisa menjadi alternatif penentuan yang mudah. Tapi hal ini bisa mengakibatkan kekurangan atau kelebihan dari nilai pertanggungan yang Anda miliki.

Menurut hemat kami, secara umum terdapat tiga pendekatan yang bisa Anda lakukan untuk dapat menghitung kebutuhan uang pertanggungan untuk Anda dan keluarga. Pertama, adalah metode aturan umum. Kedua, pendekatan kebutuhan dan terakhir pendekatan aset berkelanjutan.

Aturan umum yang dipakai dalam menentukan besar nilai pertanggungan adalah dengan perhitungan 5 (lima) kali dari pendapatan kotor tahunan ditambah kebutuhan utang (baik pendek maupun panjang) dan kebutuhan pendanaan lain.

Selama keadaan keuangan keluarga Anda normal-normal saja, maka pendekatan aturan umum dapat menjadi pilihan.

Pendekatan kebutuhan memfokuskan terhadap semua kebutuhan yang mungkin timbul setelah Anda meninggal. Tentunya semua kebutuhan seperti pelunasan utang, kebutuhan harian keluarga, kebutuhan akan dana untuk menyekolahkan anak-anak atau menyiapkan biaya sampai anak-anak mandiri.

Dari total kebutuhan tersebut dikurangi semua aset produktif (pernah dibahas sebelumnya) yang dimiliki. Dan terakhir, bila mereka (yang ditinggalkan) memperoleh benefitnya dan diinvestasikan dengan bijak, modal dan pemasukan dari dana tersebut cukup menutupi semua kebutuhan keluarga.

Pendekatan aset berkelanjutan sebenarnya hampir sama dengan pendekatan kebutuhan karena mempertimbangkan semua kebutuhan dana bagi keluarga. Tapi dalam pendekatan ini, kebutuhan akan dana terpenuhi dari pendapatan yang dihasilkan dari total aset yang dimiliki. Aset tersebut tidak disentuh sama sekali. Keluarga hanya mengambil dari bunga atau pendapatan investasinya.

Sekarang setelah Anda menentukan bahwa Anda butuh asuransi dan mengetahui pendekatan perhitungan kebutuhan uang pertanggungan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan jenis produk asuransi yang sesuai. Secara singkat terbagi dua, yaitu asuransi sementara (temporari insurance) dan asuransi permanen (permanent insurance).

Asuransi Sementara

Dikenal dengan istilah term life atau asuransi berjangka. Asuransi ini paling tepat untuk perlindungan waktu sementara, dengan jangka waktu terbatas, biasanya antara 1-20 tahun. Jadi Anda dapat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk perlindungan selama kurun waktu yang terbatas itu (sementara).

Produk ini paling murah dibanding dengan jenis produk lain, dan biasanya ditawarkan kepada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Asuransi ini tidak memiliki nilai tunai. Artinya, jika Anda meningal dunia pada tenggang waktu yang ditentukan, maka keluarga Anda akan menerima uang pertanggungan secara utuh.

Namun, jika sampai habis masa berlakunya Anda belum meninggal dunia, maka premi yang telah Anda bayarkan tidak akan Anda terima kembali sepeser pun. Jadi, bila Anda tidak meningal dunia pada masa pertangungan yang dibatasi waktunya, maka uang Anda” hilang”.

Terdapat tiga kotegori, yaitu:

Renewable term, asuransi ini diperbaharui setiap tahun dengan uang pertanggungan yang sama nilai preminya meningkat setiap tahun
Level term, asuransi ini biasanya berjangka waktu antara 2 – 20 tahun sesuai dengan pilihan Anda dengan uang pertanggungan yang sama nilai preminya tetap setiap tahun.
Decreasing term, asuransi ini berpola sama dengan level term yang membedakannya adalah dengan uang premi yang sama uang pertanggungannya menurun dari tahun ke tahun.
Asuransi Permanen

Dari pada membeli asuransi berjangka pendek—20 tahun tetap pendek bila dibandingkan dengan ekspektasi hidup Anda—akan sangat ekonomis bila Anda membeli protesi atau polis asuransi yang bertahan selama Anda hidup.

Masyarakat yang membeli asuransi permanen adalah mereka yang percaya bahwa proteksi tetap akan dibutuhkan sampai kapan pun. Sebagai contoh, bila alasan satu-satunya Anda membeli asuransi untuk memproteksi dana pendidikan anak Anda yang saat ini berusia 12 tahun, maka term insurance dengan jangka waktu 10 tahun sudah memadai. Karena begitu 10 tahun berlalu, anak Anda sudah selesai sekolah dan asuransi tersebut tidak dibutuhkan lagi.

Akan tetapi bagaimana bila Anda ingin memberikan proteksi secara finansial kepada pasangan Anda, kapan pun Anda meninggal? Maka asuransi berjangka tidaklah memadai, karena masa berlakunya bisa habis sedangkan Anda masih hidup.

Asuransi ini dirancang untuk melindungi (keluarga) Anda selama-lamanya sampai Anda meninggal dunia, berapa pun usia Anda nanti. Asuransi ini memiliki nilai tunai yang biasanya bahkan dapat Anda pinjam dengan suku bunga sedikit lebih besar dari nilai yang berlaku saat pembelian. Jika Anda memutuskan kontrak, pada waktu tertentu Anda akan mendapatkan nilai tunai yang tersedia (biasanya di atas 2 tahun). Kegunaan asuransi ini dapat dipakai sebagai perlindungan seumur hidup sehingga uang yang Anda belikan asuransi ini tetap mempunyai nilai yang dapat dipergunakan sebagai warisan.

Dengan kata lain uang atau premi yang Anda bayarkan tidak akan ”hilang” seperti dalam term insurance. Karena ”keunggulan” ini, maka umumnya premi yang harus Anda bayarkan jumlahnya akan lebih besar ketimbang premi term insurance. Nilai tunai yang tersedia sangat bergantung kepada kinerja perusahaan asuransi, biaya-biaya perusahaan tersebut dan tingkat mortalitasnya.

Ada tiga kategori asuransi permanen, yaitu:

Whole Life, asuransi ini memiliki premi yang tetap dari tahun ketahun dan memiliki nilai tunai sesuai dengan kinerja perusahaan asuransi tersebut (biaya, mortalitas).
Universal Life, asuransi ini memiliki fleksibilitas untuk merubah pembayaran premi dan uang pertanggungannya. Juga memiliki nilai tunai yang dijamin ditambah dengan nilai tunai tambahan hasil dari pengembangan dana Anda (manfaat kematian juga meningkat)
Variabel Life, pada asuransi ini Anda dapat memilih sendiri instrumen investasi (pasar uang, saham , obligasi ) penempatan dana Anda dan tentunya Anda harus dapat menerima resiko-resiko yang timbul jika terjadi penurunan kinerja pada instrumen tersebut. Di Indonesia dikenal dengan intilah unit link.
Demikianlah pembahasan kami kali ini, semoga dapat memberikan masukan kepada Anda sekalian untuk melakukan perencanaan asuransi yang bertujuan memproteksi prioritas tujuan keuangan keluarga. n

Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.